Kompetisi
merupakan sebuah proses untuk memperoleh apresiasi atau juara. Berani mengikuti
kompetisi bukan hanya berani bertanding soal kecerdasan, ketangguhan dan
kebolehan. Akan tetapi, berani
berkompetisi juga membuat kita menjadi selangkah lebih maju untuk masa depan
yang lebih baik.
Rupanya awal
tahun 2022 menjadi awal para santri ICM kembali membakar semangatnya untuk
menorehkan prestasi. Hal ini dibuktikan dengan perolehan piala dan penghargaan
oleh para santri ICM dari pelbagai kompetisi yang diikuti. Yang pertama ada
Arsya Fernando (SMP ICM) yang sukses membawa pulang piala kejuaraan putra dalam
Scout Competition, mewakili Kepanduan Sekolah ICM dalam Scout
Competition. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh SMA Al-Islam Krian,
dengan peserta SMP/MTs Se-Kabupaten Sidoarjo.
Kerja keras dan
kegigihan Arsya terlihat sejak ia melakukan persiapan. Sebagai bentuk
persiapannya Arsaya melakukan latiahan setiap hari. Latihan dilakukan setiap
malam selepas kegiatan diniyah. “Alhamdulillah kak kemarin bisa bawa pulang
piala, walaupun baru Juara Harapan II. Setidaknya kerja keras saya selama ini,
yang rela tetap latihan dibawah hujan, tetap latihan meski panas! Ya
Alhamdulillah membuahkan hasil kak, tidak sia-sia”. Ujar Arsya ketika ditemui
selepas mengikuti lomba.
Selain itu,
disela hari libur pun ternyata ia juga rela menghabiskan waktunya untuk tetap terus
melakukan latihan, agar harapannya memberikan hasil yang terbaik dapat
tercapai. Alhamdulillah usahanya tidak sia-sia, Arsya berhasil meraih juara Harapan
II SSC WARIOR.
Begitupun dengan
Fauzan, santri asal Maros ini juga meraih juara Harapan 2 dibidang Hafidz
Qu’an. Motivasi Fauzan mengikuti kompetisi ini awalnya hanya untuk melatih
hafalan dan menambah pengalaman saja, bukan untuk menjadi juaranya.
Bukan hal yang
mudah tentunya untuk mengikuti kompetisi ini, pasalnya untuk tingkat SMA
hafalan minimumnya setidaknya 15 juz. Fauzan sendiri juga menjelaskan untuk
persiapannya sendiri iya hampir setiap hari muraja’ah hafalan, mulai dari pagi,
siang sampe sore. Ketika ditanya apa muraja’ah sampai malam juga, Fauzan
menegaskan bahwa ia ingin juga muraja’ah sampai malam, namun ia skip untuk
kegiatan lainya dan istirahat juga.
Kerja kerasnya
pun membuahkan hasil, Fauzan berhasil meraih juara harapan 2, tingkat nasional.
Sebuah hasil yang tak pernah terlintas oleh Fauzan.
Jika dua santri
di atas meraih juara secara individu, berbeda cerita dengan beberapa santri
berikut. Mereka meraih juara secara team dan berkolaborasi dengan
Ustadznya. Yakni, M. Andy Arifin, Moch. Udhay Yunussabil dan Ust. Irwan Maulana
Hidayat, M.Pd.
Mereka berhasil menyabet 1st Place dan mengalahkan team dari sekolah lain se-Indonesia dalam kompetisi Call for Paper Surat Cinta Untuk Kanjeng Nabi yang dislenggarakan oleh SMAN 1 Yosowilangun Lumajang.
Nama : Arsya Fernando
Lomba :
SSC WARIOR Se-Kabupaten Sidoarjo yg diselenggarakan oleh SMA Al-Islam Krian,
Sidoarjo
Peringkat :
Harapan 2